Senin, 01 Juni 2015

Reuni Sosial Media

Media sosial saat ini memang sudah menjadi sebuah kebutuhan baru di masyarakat. Tidak terkecuali denganku. Tidak menggunakan sosial media dalam sehari itu pasti rasanya ada yang kurang. Apalagi buat orang-orang yang single sepertiku hehehe…. Karena dengan adanya media sosial seperti BBM, facebook, twitter, line, instagram, dan sebagainya kita bisa berkomunikasi dengan teman tanpa ada batasan jarak dan waktu. Media sosial pun menjadi hiburan tersendiri buatku.

Aku memang baru beberapa minggu terakhir ini sangat aktif di media sosial. Biasanya hanya sekali-sekali. Mungkin karena sedang berusaha move on dan sedang mencari hiburan. Tapi, ada yang berbeda dengan hari ini. Hari ini aku reunian bareng teman-teman SD-ku di BBM (Cah gaya amat reunian, padahal cuma BBM-an doang J). Waah seru banget bisa chating-an sama mereka. Awalnya hanya aku, Ratih dan Achir yang aktif dan bergabung di obrolan. Itupun Achir hanya sekali-sekali menyumbang suara. Aku sama Ratih berdebat soal kapan kita ngumpul dan liburan bareng ke pulau Senja. Soalnya sekarang-sekarang ini tugas lagi numpuk dan sebentar lagi final. Obrolan pun beralih ke soal puisi, dan tidak lama Hadra dan Ummu bergabung. Diskusi kami semakin seru, walaupun hanya kami berlima. Apalagi waktu Achir bilang hanya  dia sendiri yang cowok di obrolan. “ Biar mi Chir, kita borongi kamu di sini,” komentar Ummu. Ratih juga balas, katanya mau undang Ikram dan Ikbal gabung ke obrolan supaya Achir ada teman cowoknya.

“Habis juga saya diborongi di sini,” Achir

Ide jahil pun langsung terlintas di otakku. “Achir, kamu yang paling cantik di sini,” kataku.

“Hahaha.”  Balas Achir.

“Hahaha.” Balas Ummu

“Cantik tapi cucok.” Balas Hadra

“Pak polisi cantik toh?” Aku menimpali lagi

Di balas tawa oleh yang lain. Hingga aku berujar “Kurang seru karena tidak ada si Endut.” (Yang aku maksud di sini itu adalah Ainil, sobat kami yang… gitulah hehe pisss)

Ummu pun bertanya gimana kabarnya Ainil. “ Dia lagi stress, banyak tugasnya. Tahun depan sudah mau wisuda, dia sudah disuruh buat skripsi sekarang” jawabku asal

Ummu, Hadra, dan Ratih ternyata menanggapiku serius. Padahalkan aku hanya bercanda, hehehe… Aku pun menjelaskan kalau itu hanya tugas Ainil di mata kuliah penelitian. Setelah beberapa saat, obrolan seru itupun mulai hening. Satu persatu mulai hilang teks-nya, ditelan kesibukan masing-masing. Aku juga sudah asyik di dunia nyataku yang sedang latihan menulis berita di kantor Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Kendari. Entahlah mereka, di lain tempat sana.

Selesai Mahgrib, aku BBM Ratih, aku meminta dia membaca tulisanku di blog. Kami juga sempat curhat-curhatan sedikit tentang “pacaran” dan keenggananku melakukannya lagi. Yah jadi ingat lagi kan, tapi tenang saja aku sudah tidak segalau itu. Setelah itu aku buka Line. Ratih sudah membuat grup untuk kami. Tapi anggotanya baru aku sama Achir. Aku pun menambahkan Achir ke dalam kontakku. Kemudian aku meng-upload  2 foto lama kami waktu lagi ngumpul-ngumpul di rumahnya Sri. “Ahaha haruskah kamu upload ini barang?” komentar Ratih.

“ Hehehe, masih ada yang lain. Saya upload lagi nah?” Ujarku.

Kemudian aku membuka galeri dan memilih-milih foto-foto kami. Ada satu foto di mana saat itu Ratih tidak mengenakan hijab. Foto itu diambil dua tahun lalu saat kami sedang masiara di rumahnya Ratih. Tanpa pikir panjang dan menimbang-nimbang dampaknya aku langsung mengupload foto tersebut. Juga foto Ratih yang sedang tidak sadar kalau aku memotretnya saat ngumpul bareng di rumahnya Sri. Tindakan yang pastinya segera aku sesali.

Ratih marah besar rupanya, akibat foto tersebut. Dia langsung menghapus Achir dari grup dan mengomeliku habis-habisan. Tidak mau memperpanjang masalah aku segera menghapus dua foto tersebut. Tapi Ratih sudah terlanjur kebakaran jenggot. Meskipun aku sudah minta maaf berkali-kali, tampaknya dia tidak peduli. Dia malah meng-update status di BBM tentang aku yang menyebarkan foto jeleknya. Tidak hanya itu, dia juga melampiaskan kemarahannya lewat facebook dan meng-screen shot statusnya tersebut dan dijadikan foto DP BBM-nya.

Aku pun keringat dingin. Tidak menyangka kejahilanku ternyata berdampak besar seperti ini. Rasa bersalah juga menyergapku. Kenapa aku terlalu bodoh melakukan hal tersebut. Aaah… ternyata Ratih segitu marahnya dengan kelakuanku. Padahal baru saja kita tertawa bersama, curhat bareng, baru saja aku senyum-senyum jahil, dan sekarang…. Aku yang dari sono-nya sudah cengeng jadi mewek. Inilah akibat dari kejahilanku yang sangat aku sesalkan.

Aku pun BBM Ratih, meminta maaf atas kekhilafanku tadi. Tak ada respon. Aku juga update status di BBM dengan ucapan permohonan maaf kepada Ratih. Malu, menyesal, rasa bersalah bercampur aduk dalam benakku. “Aku sudah merusak hari yang seharusnya berlalu dengan indah ini,” gumamku. Aku kembali BBM Ratih, mengucap maaf, mengakui kesalahan dan berkata bahwa tidak ada bedanya dia dengan diriku. Karena dia sudah menyebarkan kejelekanku ke semua orang dengan meng-update status di facebook dan dijadikan foto DP di BBM. Sekali lagi aku meminta maaf dan menyesali semuanya.

Ternyata kata-kataku dapat meluluhkan hati Ratih. Dia yang tadinya me-read BBM-ku saja tidak sekarang jadi membalas dengan kata iya. Tapi aku terus-terusan meminta maaf. Secara aku benar-benar tidak enak sama dia. Tapi dengan besar hati Ratih mau memaafkanku dan aku berjanji hal seperti ini tidak akan terulang lagi. Yang benar saja, kita sudah jarang bertemu masa harus berantem lagi. Kekanak-kanakan banget kan yah? Hehehe….

Yang jelas hal ini memberikan pelajaran berharga buatku untuk lebih berhati-hati lagi dalam berbicara maupun meng-upload foto dan update status di media sosial. Agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Apalagi yang prinsipil sekali bagi orang lain. Teman-teman, kapan kita bertemu dan reunian di dunia nyata. Ngobrol, bercanda, dan berantem sepuasnya dengan suara dan mata. Bukan hanya dengan teks.

Senin, 1 Juni 2015

Salam rindu buat kalian teman-temanku alumni SDN 18 Baruga tahun 2007 J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar