Jumat, 06 Maret 2015

Aku Tersindir

Ada yang menggelitik dan membuatku malu atas apa yang aku katakan hari ini. Saat memberikan sedikit saran dan share pengetahuan kepada adik-adik angkatan 2014 yang ingin belajar menulis. Memang benar kata orang, berteori dan berbicara itu gampang. Tapi, untuk merealisasikan teori-teori itu tak mudah. Aku seolah tersindir dengan apa yang aku ucapkan sendiri. Di depan mereka aku bercuap-cuap tentang apa yang aku ketahui kalau mau belajar menulis (alias mengco-pas kata-kata Pak *****) padahal, aku sendiri masih belum bisa mempraktikkannya dengan baik.

Aaah… kau tahu tanganku jadi gatal, ingin menari di atas keyboard. Otakku berpikir keras mencari puing-puing ide yang pernah singgah. Yang mungkin belum terhapus oleh segala memori yang tak jelas. Semangat dan motivasi itu hadir dan mengantarkanku duduk di depan layar, di tengah kesunyian malam ini. Menulis apa yang sedang terlintas di otak.

Aku rasa motivasi itu tak perlu aku cari. Tapi, aku harus menemukannya. Karena motivasi itu bukan hanya sekedar semangat pendorong untuk melakukan sesuatu. Tapi motivasi lebih kuat dari itu. Motivasi adalah roh yang akan membangkitkanku dari tidur panjangku selama ini. Malas adalah virus yang sering menjangkitiku di saat aku ingin memulai dan motivasi itulah antivirusnya. Motivasi yang kuat, sepertinya hari ini aku mulai menemukanmu... jangan kemana-mana lagi yah....***

#ayo Wulan kamu bisa