Jumat, 19 Juni 2015

Menjadi Indonesia



Kamu orang Indonesia? Tapi sudahkah kamu benar-benar mencintai Negara ini dengan sepenuh hati? Apa yang telah kamu berikan untuk bangsa kita? Untuk pertanyaan yang terakhir, aku pun belum bisa menjawabnya. Tapi pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi bahan renungan buat kita yang terlahir sebagai warga Negara Indonesia.

Lahir, tinggal, dan menghabiskan seluruh hidup kita hingga detik ini di negeri seribu pulau yang sangat kaya akan keindahan alam maupun budayanya, tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Kita adalah satu dari puluhan ribu orang Indonesia. Kita adalah satu di antara ribuan orang yang berasal dari suku bangsa yang berbeda. Dan kita adalah satu orang yang membuat bangsa ini menjadi kaya.

Kita adalah salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia dari sekian banyak berkah yang diturunkan Allah SWT di bumi pertiwi ini. Seperti itulah seharusnya. Sebagai generasi muda, kita adalah aset paling berharga yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini ke depannya. Menjadi pemimpin, membangun negeri, dan melestarikan budaya itulah tugas kita.

Namun faktanya, banyak anak-anak muda yang sama sekali tidak memiliki rasa nasionalisme terhadap Negara yang telah memberinya kehidupan. Anak muda zaman sekarang lebih banyak yang mencintai Negara lain daripada Negara sendiri. Pengaruh budaya luar dan segala yang ditawarkannya membuat kita lupa, budaya sendiri.

Berwisata ke luar negeri kelihatan lebih keren daripada mengelilingi negeri sendiri. Padahal alam Indonesia menawarkan panorama yang jauh lebih indah. Inilah mindset orang Indonesia yang harus diubah.

Orang asing saja yang negaranya banyak diimpikan oleh orang Indonesia yang ingin ke sana, justru sebaliknya. Mereka malah lebih mencintai indonesia daripada kita yang pribumi. Baru saja aku menonton tayangan Kick Andy yang sangat inspiratif. Di mana pada episode kali ini Kick Andy menghadirkan para bule yang sangat mencintai Indonesia dan rela meninggalkan negaranya untuk menetap di Indonesia. Mereka pun tak segan untuk mengabdi dan melakukan perubahan di tempat mereka tinggal.

Pada segmen awal, Kick Andy menghadirkan dua tamu yang telah tinggal di Indonesia puluhan tahun dan telah menjadi warga Negara Indonesia. Namun, yang paling menarik menurutku yaitu dua tamu Kick Andy yang sampai saat ini belum mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. Padahal mereka telah banyak mengabdikan dirinya untuk negeri ini.

Yang pertama yaitu Hywel Coleman. Dia berasal dari Inggris. Awalnya ke Indonesia untuk mengajar bahasa Inggris lalu kemudian dia jatuh hati pada Negara ini. Setelah kembali ke Inggris dan telah menjadi dosen di salah satu universitas ternama di sana, dengan kedudukan yang tinggi pula. Rasa rindunya terhadap Indonesia membuatnya melepaskan kedudukannya di Inggris dan dia lebih memilih menetap di Indonesia. Selama bertahun-tahun dia berjuang untuk mendapatkan kewarganegaraan Indonesia, namun hingga detik ini dia masih belum berhasil. Padahal dia sangat mencintai Indonesia dengan tulus. Saat ditanya oleh Andi Noya apa yang membuatnya jatuh cinta pada Negara ini? Dengan bahasa Indonesia yang fasih, dia menjawab yang mebuatnya jatuh cinta pada Indonesia adalah keramahan orang-orangnya dan sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan di Negara lain itu ada di Indonesia. Hywel sampai berkaca-kaca saat membahas mengenai hal ini. Bahkan Hywel pun ingin dimakamkan di Indonesia jika dia meninggal dunia.

Yang ke dua, pria mualaf yang berasal dari Columbia yang besar di Australia dan telah mengubah namanya menjadi Wahyu Soeparno Putro. Ia juga sangat mencintai Indonesia dan telah hidup selama bertahun-tahun di tanah air. Meskipun begitu ia belum juga mendapatkan kewarganegaraan Indonesia meskipun telah melakukan beragam cara.

Melihat kedua orang ini, yang sangat cinta dan sangat ingin menjadi Warga Negara Indonesia tidakkah kita merasa malu? Mereka rela meninggalkan segala kekayaan, keluarga dan apapun yang dimilikinya di Negara kelahirannya demi menjadi warga Negara Indonesia. Itupun tak semudah yang mereka bayagkan.

Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Hywel pasti sangat menyentuh siapa saja yang mendengarnya. “Izinkanlah saya menjadi orang Indonesia”. Itulah harapan terbesar dan pesan  yang ingin disampaikan Hywel kepada pemerintah atau siapa saja yang berwenang dalam hal ini.

Begitupun yang disampaikan oleh Wahyu, buat pemerintah buka hati nurani untuk memberikan kami kesempatan. Kami datang di Indonesia bukan karena mau mencari keuntungan, tetapi murni karena cinta kepada Indonesia. Begitulah kira-kira yang disampaikan oleh Wahyu karena saya hanya mengutipnya secara tidak langsung.

Besar sekali kecintaan mereka terhadap Negara kita dan besar pula keinginan mereka untuk menjadi bagian dari kita. Sudahkah kita merasa bangga dan bersyukur karena menjadi orang Indonesia tanpa harus susah payah?

Menjadi orang Indonesia itu mahal, maka cintailah negerimu lebih besar daripada orang asing yang mencintai negerimu. Malulah kepada mereka yang dengan suka rela mengabdi tanpa memperhitungkan imbalan. Janganlah mengeluh atas kekurangan bangsamu, tapi berbuatlah sesuatu untuk memenuhinya. Jangan jadikan dirimu sebagai beban Negara tapi kamulah yang harus bertanggung jawab atas negaramu.

Aku juga belum berbuat sesuatu yang sangat berharga untuk negaraku tercinta ini. Tapi dengan tulisan inilah salah satu wujud kecintaanku pada bangsaku. Semoga di masa depan aku, kamu dan kita semua bisa jauh lebih berguna untuk tanah air tercinta, Indonesia.


*Catatan kecil untuk Indonesiaku tercinta, semoga bermanfaat 
Jumat 19 Juni 2015


2 komentar:

  1. Jadi makin cinta sama Indonesia. Keren keren keren.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah...
    makasih maftuh. Sprry belum sempat singgah di blogmu.

    BalasHapus