Senin, 01 Juni 2015

Malam Nisfu Sya’ban dan 1 Juni

Sedari tadi aku sibuk bergelut dengan laptop. Mataku menatap layar laptop yang sudah sangat membosankan ini namun aku tak bisa lepas darinya. Sementara jari-jariku menari di atas keyboard dengan anggun (sedikit lebay). Sesekali aku menengok handphone dan membalas BBM teman.

Awalnya aku mengedit tulisan dan memasukkannya di blog, juga membaca tulisan-tulisanku sebelumnya. Ternyata sudah lumayan banyak perubahan cara menulisku hehe. Setelah itu aku membuat konsep untuk tugas promosi dan periklanan. Terakhir aku membuka file foto-foto, niatnya untuk mencari foto yang bagus untuk ditampilkan di video tugasku nanti. Tapi aku malah asyik melihat foto-foto tersebut dan sibuk membayangkan moment-moment dalam foto itu. Sesekali senyum terukir di wajahku.

Di BBM banyak yang ramai-ramai memasang foto ataupun membuat status mengenai malam Nisfu Sya’ban yang jatuh pada hari ini. Juga di media sosial lainnya, banyak yang mengucap maaf dan semacamnya. Entah mengapa aku paling malas ikut-ikutan melakukan hal serupa. Bukan karena tidak antusias dengan makna di baliknya. Hanya saja aku tidak mau melakukan sesuatu hal karena ikut-ikutan dengan orang lain atau karena banyak orang yang melakukannya.

Sama halnya dengan 1 Juni yang diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Aku juga tidak meng-update status di akun media sosialku mengenai hari ini dengan mengucapkan selamat hari ulang tahun Pancasila, atau kalimat sejenisnya seperti yang banyak dilakukan orang-orang. Begitu juga dengan hari-hari besar lainnya. 

Menurutku buat apa kita meng-update status mengenai suatu hari? Apa hanya untuk sekedar ikut-ikutan, atau supaya dibilang tidak kudet? Entah karena apapun itu, yang dipertanyakan justru apa yang telah kita lakukan untuk hari ini? Bagaimana cara kita memaknainya. Tidak salah sih, kalau orang-orang lain melakukan hal tersebut, karena setiap orang memiliki prinsip dan pendapat masing-masing. Meramaikan media sosial kan tidak ada salahnya. Apalagi kalau bisa menjadi trending topic.

Di sini aku hanya menuliskan pendapat pribadiku. Aku juga belum tentu benar. Pengetahuanku juga masih terlalu dangkal. Aku pun tak menyalahkan orang-orang yang melakukan hal-hal seperti di atas. Hanya untuk menjadikan bahan renungaku saja.***


#justsay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar