Sabtu, 15 November 2014

Komunikasi Antarpribadi


1    1.      Pengertian Komunikasi Antarpribadi Menurut Para Ahli

11.      Menurut (De Vito, 1976)
Komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. (Liliweri,1991:12)
22.      Effendy (1986)
mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
33.      Dean C. Barnlund (1968)
mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua orang, atau tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur.Menurut Rogers dalam Depari (1988) komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
Tan (1981) mengemukakan bahwa interpersonal communication adalah komunikasi tatap muka antara dua orang atau lebih orang.
44.      Little John,
Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu
55.      Hardjana,
Komunikasi interpersonal ( interpersonal communication ) atau komunikasi antar  pribadi adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima dapat menanggapi secara langsung pula.

2    2.      Tujuan Belajar Komunikasi Antarpribadi

11.      Mengenal diri sendiri dan orang lain
Salah satu cara untuk mengenal diri kita sendiri adalah melalui komunikasi interpersonal. Komunikasi ini memberikan kesempatan bagi kita untuk meperbincangkan diri kita sendiri. Melalui komunikasi interpersonal kita juga belajar bagaimana dan sejauhmana kita harus membuka diri pada orang lain. Selain itu, komunikasi interpersonal juga akan membuat kita mengetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain. Kita dapat menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
22.       Mengetahui dunia luar

Komunikasi antar pribadi (KAP) memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita baik objek, kejadian dan orang lain. Nilai, sikap keyakinan dan perilaku kita banyak dipengaruhi oleh KAP. Banyak informasi yang kita miliki sekarang berasal dari interaksi interpersonal. Meskipun ada yang berpendapat bahwa sebagian besar informasi yang ada berasal dari media massa, tetapi informasi dari media massa tersebut sering dibicarakan dan dinternalisasi melalui komunikasi interpersonal.

33.      Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna

KAP yg kita lakukan banyak bertujuan  untuk menciptakan dan memelihara  hubungan yg baik dg orang lain. Hubungan tsb membantu mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita lebih positif ttg diri kita sendiri. Manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan dekat dengan orang lain. Kita juga tidak ingin hidup sendiri terisolasi dari masyarakat dan ingin merasakan dicintai dan disukai serta menyayangi dan menyukai orang lain. Oleh karenanya, kita menggunakan banyak waktu berkomunikasi interpersonal yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain.




44.      Mengubah sikap dan perilaku

Dalam komunikasi interpersonal sering kita mengubah sikap dan perilaku orang lain. Singkatnya kita banyak mempergunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui komunikasi interpersonal.

55.      Bermain dan mencari hiburan

Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Seringkali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena bisa memberi suasana yang lepas.

66.      Membantu

Psikiater, psikolog klinik dan ahli terapi adalah contoh profesi yang mempunyai fungsi menolong orang lain. Tugas-tugas tersebut sebagian besar dilakukan melalui komunikasi interpersonal. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

33.      Karakteristik Komunikasi Antarpribadi
Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi yaitu :
1. Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self).
Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita. Contoh : ketika kita berbicara dengan orang lain, maka kita akan mengungkapkan apa yang kita persepsikan



2.  Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional.
Anggapan ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak menyampaikan dan menerima pesan. Contoh : ketika dua orang sedang berkomunikasi, tentu adanya saling bertukar pikiran, perasaan dll.
3.  Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi.
Maksudnya komunikasi antarpribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga melibatkan siapa partner komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut. Contoh : hubungan persahabatan, keluarga, rekan kerja, teman bermain dll.
4.  Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Contoh : A dan B ketika berdialog selalu berdekatan supaya bisa di dengar.
5.  Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya (interdependen) dalam proses komunikasi. Contoh : dialog antara A dan B satu sama lain saling bergantungan
6.  Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.
Jika kita salah menguapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin kita dapat minta maaf dan diberi maaf, tetapi itu tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak dapat mengulang suatu pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang sama, karena dalam proses komunikasi antar manusia, hal ini akan sangat tergantung dari respons partner komunikasi kita.
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali komunikasi antarpribadi sebagai berikut:
1.  Bersifat spontan.
2.  Tidak berstruktur.
3.  Kebetulan.
4.  Tidak mengejar tujuan yang direncanakan.
5.  Identitas keanggotaan tidak jelas.
6.  Terjadi sambil lalu.
De Vito (1976) mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi mengandung ciri-ciri :
1.      Keterbukaan (Openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi.
2.      Empati (Empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
3.      Dukungan (Supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif.
4.      Rasa positif (positiveness), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
5.      Kesetaraan atau kesamaan (Equality), yaitu pengakuan secara diamdiam
bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
Menurut Evert M.Rogers dalam Depari (1988) ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah:
1.      Arus pesan yang cenderung dua arah
2.      Konteks komunikasinya tatap muka
3.      Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
4.      Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi
5.      Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat
6.      Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap.
Dari berbagai sumber tersebut diatas maka dapat dirumuskan bahwa karakteristik komunikasi antar pribadi adalah :
1.Spontan dan terjadi sambil lalu saja (umumnya tatap muka),
Tatap muka pada umumnya memiliki sebuah efek lebih kepada individu yang melakukan aktifitas komunikasi.
2. Terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang belum tentu jelas
3. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja
4. Kerapkali berbalas-balasan
Pihak-pihak saling bergantung satu sama lainnya dalam proses komunikasi, Arus pesannya dua arah.
5. Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang, serta hubungan harus bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.
Setiap orang lebih suka berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha supaya lebih dekat dengan pasangannya. Faktor kedekatan itu biasanya terutama menyatakan hubungan mereka. Dengan kedekatan tersebut maka akan melahirkan suatu kebebasan untuk menyatakan pendapatnya dalam percakapan diantara mereka. Setelah bebas maka berbagai variasi dalam percakapan pun dapat dilakukan tanpa pihak yang lain merasa tersinggung.
6.Harus membuahkan hasil
Komunikasi antar pribadi dikatakan sukses apabila membawa hasil. Hasil-hasil komunikasi harus nyata merubah cara pandang/wawasan, perasaan, maupun perilaku yang nyata. Hasil komunikasi ini menentukan sukses tidaknya komunikasi yang telah dilaksanakan. Komunikasi antar pribadi saling mempengaruhi dan mengubah.
7.Menggunakan berbagai lambang-lambang bermakna.
Komunikasi antar pribadi adalah verbal dan non verbal. Komunikasi terjadi biasanya dengan percakapan / dialog, namun kata-kata tidaklah cukup, kadang disertai dengan lambang-lambang untuk menjelaskan makna atau maksud anda atau memperkuat pertanyaan yang disampaikan. Gerakan tubuh tertentu dapat menunjukkan pesan tertentu jika diwujudkan bersamaan dengan pengucapan kata-kata. Fungsi dari lambang, bahwa seorang komunikator menerjemahkan suatu pesannya dengan lambang tertentu demi pesan itu sendiri dan memperkuat makna pesan itu. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya.
      5.      Proses Komunikasi Antar Pribadi

Sebagai suatu proses, komunikasi antarpribadi merupakan rangkaian tindakan, kejadian dan kegiatan yang terjadi secara terus-menerus atau bisa dibilang merupakan suatu yang dinamis. Artinya, segala sesuatu yang tercakup dalam komunikasi antarpribadi selalu dalam keadaan berubah, yakni para pelaku, pesan maupun lingkungannya.
proses komunikasi antarpribadi dapat digambarkan sebagai proses yang sirkuler (artinya adalah bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi bertindak sebagai pembicara sekaligus pendengar dan sebagai actor sekaligus reactor) dan terus menerus (sebagai proses yang terus menerus diartikan bahwa komunikasi berlangsung tanpa henti, sehingga batasan awal dan berakirnya komunikasi antarpribadi menjadi tidak jelas).


            Menurut Bovee dan Thill, proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:
1.Pengirim mempunyai suatu idea tau gagasan.
2.Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3.Pengirim menyampaikan pesan.
4.Penerima menerima pesan.
5.Penerima menafsirkan pesan.
6.Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.

Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian  pesan untuk mewujudkan motif  komunikasi.  Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
11.      Penginterprestasian
 Hal yang diinterpretasikan adalah motif  komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator  berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses  penerjemahan motif  komunikasi ke dalam pesan disebut
interpreting 

22.      Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding akal budi manusia  berfungsi sebagai encorder  , alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
33.      Pengiriman
 Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter  , alat pengirim pesan. 
44.      Perjalanan
 Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak  pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan. 
55.      Penerimaan
            Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan. 
66.      Penyandian Balik 
            Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang  berfungsi sebagai receiver   hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding)
77.      Penginterpretasian
 Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi  berhasil diurai kan dalam bentuk  pesan. 
            Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :
18.      Perspektif  Psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator  pada  proses encoding  , kemudian hasil
encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal. 
29.      Perspektif Mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer  pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :
·         Proses Komunikasi Primer
Proses komunikasi  primer adalah penyampaian  pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media. 
·         Proses Komunikasi Sekunder
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media  pertama.
·         Proses Komunikasi Linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
·         Proses Komunikasi Sirkular
Terjadinya feedback  atau umpan balik dari komunikan ke komunikator. 

5   5.      Komunikasi Antarpribadi Secara Verbal dan Nonverbal

1.     Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1.      Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a.       Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;
b.      Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c.       Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

2.      Kata
Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

2.     Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.
Nonverbal communication is all aspects of communication other than words themselves. It includes how we utter words (inflection, volume), features, of environments that affect interaction (temperature, lighting), and objects that influence personal images and interaction patterns (dress, jewelry, furniture). (Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata (infleksi, volume), fitur, lingkungan yang mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi (pakaian, perhiasan, mebel).
Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object).
Bahasa Tubuh. Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,, gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang.
Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.
Tindakan/perbuatan. Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri.
Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar