1 1.
Pengertian
Komunikasi Antarpribadi Menurut Para Ahli
11. Menurut
(De Vito, 1976)
Komunikasi
antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh
orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang
langsung. (Liliweri,1991:12)
22. Effendy
(1986)
mengemukakan
bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara
komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling
efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang,
karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung.
Komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga pada saat komunikasi
dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau
negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat memberi kesempatan kepada
komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
33. Dean
C. Barnlund (1968)
mengemukakan
bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua
orang, atau tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi sangat spontan dan
tidak berstruktur.Menurut Rogers dalam Depari (1988) komunikasi antar pribadi merupakan
komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara
beberapa pribadi.
Tan (1981) mengemukakan bahwa interpersonal communication adalah komunikasi tatap muka antara dua orang atau lebih orang.
Tan (1981) mengemukakan bahwa interpersonal communication adalah komunikasi tatap muka antara dua orang atau lebih orang.
44.
Little John,
Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)
adalah komunikasi antara individu-individu
55.
Hardjana,
Komunikasi interpersonal ( interpersonal communication )
atau komunikasi antar pribadi adalah interaksi tatap muka antar dua
atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung,
dan penerima dapat menanggapi secara langsung pula.
2 2. Tujuan
Belajar Komunikasi Antarpribadi
11.
Mengenal diri sendiri dan orang lain
Salah satu cara untuk
mengenal diri kita sendiri adalah melalui komunikasi interpersonal. Komunikasi
ini memberikan kesempatan bagi kita untuk meperbincangkan diri kita sendiri.
Melalui komunikasi interpersonal kita juga belajar bagaimana dan sejauhmana
kita harus membuka diri pada orang lain. Selain itu, komunikasi interpersonal
juga akan membuat kita mengetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain. Kita
dapat menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
22.
Mengetahui dunia luar
Komunikasi antar pribadi (KAP) memungkinkan kita untuk
memahami lingkungan kita baik objek, kejadian dan orang lain. Nilai, sikap
keyakinan dan perilaku kita banyak dipengaruhi oleh KAP. Banyak informasi yang kita miliki
sekarang berasal dari interaksi interpersonal. Meskipun ada yang berpendapat
bahwa sebagian besar informasi yang ada berasal dari media massa, tetapi
informasi dari media massa tersebut sering dibicarakan dan dinternalisasi
melalui komunikasi interpersonal.
33.
Menciptakan
dan memelihara hubungan menjadi bermakna
KAP yg kita lakukan banyak bertujuan untuk menciptakan
dan memelihara hubungan yg baik dg orang lain. Hubungan tsb membantu
mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita lebih positif ttg diri
kita sendiri. Manusia
diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Dalam kehidupan
sehari-hari, orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan dekat dengan orang
lain. Kita juga tidak ingin hidup sendiri terisolasi dari masyarakat dan ingin
merasakan dicintai dan disukai serta menyayangi dan menyukai orang lain. Oleh
karenanya, kita menggunakan banyak waktu berkomunikasi interpersonal yang
bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain.
44.
Mengubah
sikap dan perilaku
Dalam komunikasi interpersonal sering kita mengubah sikap dan
perilaku orang lain. Singkatnya kita banyak mempergunakan waktu untuk
mempersuasi orang lain melalui komunikasi interpersonal.
55.
Bermain
dan mencari hiburan
Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan.
Seringkali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang
demikian perlu dilakukan, karena bisa memberi suasana yang lepas.
66.
Membantu
Psikiater, psikolog klinik dan ahli terapi adalah contoh
profesi yang mempunyai fungsi menolong orang lain. Tugas-tugas tersebut
sebagian besar dilakukan melalui komunikasi interpersonal. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi
interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang
putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya
diambil dan lain sebagainya.
33. Karakteristik
Komunikasi Antarpribadi
Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik
komunikasi antarpribadi yaitu :
1. Komunikasi
antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self).
Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan
dan pemahaman berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa diri
kita dan bagaimana pengalaman kita. Contoh : ketika kita berbicara dengan orang
lain, maka kita akan mengungkapkan apa yang kita persepsikan
2.
Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional.
Anggapan ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang
berkomunikasi secara serempak menyampaikan dan menerima pesan. Contoh : ketika
dua orang sedang berkomunikasi, tentu adanya saling bertukar pikiran, perasaan
dll.
3.
Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan
antarpribadi.
Maksudnya komunikasi antarpribadi tidak hanya berkenaan
dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga melibatkan siapa partner komunikasi
kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut. Contoh : hubungan
persahabatan, keluarga, rekan kerja, teman bermain dll.
4.
Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak
yang berkomunikasi. Contoh : A dan B ketika berdialog selalu berdekatan supaya
bisa di dengar.
5.
Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu
dengan lainnya (interdependen) dalam proses komunikasi. Contoh : dialog
antara A dan B satu sama lain saling bergantungan
6.
Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.
Jika kita salah menguapkan sesuatu kepada partner
komunikasi kita, mungkin kita dapat minta maaf dan diberi maaf, tetapi itu
tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak
dapat mengulang suatu pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang
sama, karena dalam proses komunikasi antar manusia, hal ini akan sangat
tergantung dari respons partner komunikasi kita.
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991),
ciri-ciri mengenali komunikasi antarpribadi sebagai berikut:
1.
Bersifat spontan.
2. Tidak
berstruktur.
3.
Kebetulan.
4. Tidak
mengejar tujuan yang direncanakan.
5.
Identitas keanggotaan tidak jelas.
6.
Terjadi sambil lalu.
De Vito (1976)
mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi mengandung ciri-ciri :
1. Keterbukaan
(Openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima
di dalam menghadapi hubungan antar pribadi.
2. Empati
(Empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
3. Dukungan
(Supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi
berlangsung efektif.
4. Rasa
positif (positiveness), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap
dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan
situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
5. Kesetaraan
atau kesamaan (Equality), yaitu pengakuan secara diamdiam
bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
Menurut Evert
M.Rogers dalam Depari (1988) ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan
saluran antar pribadi adalah:
1. Arus
pesan yang cenderung dua arah
2. Konteks
komunikasinya tatap muka
3. Tingkat
umpan balik yang terjadi tinggi
4. Kemampuan
mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi
5. Kecepatan
jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat
6. Efek
yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap.
Dari berbagai
sumber tersebut diatas maka dapat dirumuskan bahwa karakteristik komunikasi
antar pribadi adalah :
1.Spontan dan terjadi sambil
lalu saja (umumnya tatap muka),
Tatap muka pada umumnya memiliki sebuah efek lebih kepada individu yang melakukan aktifitas komunikasi.
2. Terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang belum tentu jelas
3. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja
4. Kerapkali berbalas-balasan
Tatap muka pada umumnya memiliki sebuah efek lebih kepada individu yang melakukan aktifitas komunikasi.
2. Terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang belum tentu jelas
3. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja
4. Kerapkali berbalas-balasan
Pihak-pihak
saling bergantung satu sama lainnya dalam proses komunikasi, Arus pesannya dua
arah.
5. Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang, serta hubungan harus bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.
5. Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang, serta hubungan harus bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.
Setiap orang
lebih suka berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha supaya lebih dekat
dengan pasangannya. Faktor kedekatan itu biasanya terutama menyatakan hubungan
mereka. Dengan kedekatan tersebut maka akan melahirkan suatu kebebasan untuk
menyatakan pendapatnya dalam percakapan diantara mereka. Setelah bebas maka
berbagai variasi dalam percakapan pun dapat dilakukan tanpa pihak yang lain
merasa tersinggung.
6.Harus membuahkan hasil
6.Harus membuahkan hasil
Komunikasi
antar pribadi dikatakan sukses apabila membawa hasil. Hasil-hasil komunikasi
harus nyata merubah cara pandang/wawasan, perasaan, maupun perilaku yang nyata.
Hasil komunikasi ini menentukan sukses tidaknya komunikasi yang telah
dilaksanakan. Komunikasi antar pribadi saling mempengaruhi dan mengubah.
7.Menggunakan berbagai lambang-lambang bermakna.
7.Menggunakan berbagai lambang-lambang bermakna.
Komunikasi
antar pribadi adalah verbal dan non verbal. Komunikasi terjadi biasanya dengan
percakapan / dialog, namun kata-kata tidaklah cukup, kadang disertai dengan
lambang-lambang untuk menjelaskan makna atau maksud anda atau memperkuat
pertanyaan yang disampaikan. Gerakan tubuh tertentu dapat menunjukkan pesan
tertentu jika diwujudkan bersamaan dengan pengucapan kata-kata. Fungsi dari
lambang, bahwa seorang komunikator menerjemahkan suatu pesannya dengan lambang
tertentu demi pesan itu sendiri dan memperkuat makna pesan itu. Setiap individu
dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap
hubungan dimana dia terlibat di dalamnya.
5.
Proses
Komunikasi Antar Pribadi
Sebagai suatu proses, komunikasi antarpribadi merupakan
rangkaian tindakan, kejadian dan kegiatan yang terjadi secara terus-menerus
atau bisa dibilang merupakan suatu yang dinamis. Artinya, segala sesuatu yang
tercakup dalam komunikasi antarpribadi selalu dalam keadaan berubah, yakni para
pelaku, pesan maupun lingkungannya.
proses
komunikasi antarpribadi dapat digambarkan sebagai proses yang sirkuler (artinya
adalah bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi bertindak
sebagai pembicara sekaligus pendengar dan sebagai actor sekaligus reactor)
dan terus menerus (sebagai proses yang terus menerus diartikan bahwa komunikasi
berlangsung tanpa henti, sehingga batasan awal dan berakirnya komunikasi
antarpribadi menjadi tidak jelas).
Menurut Bovee dan Thill, proses
komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:
1.Pengirim
mempunyai suatu idea tau gagasan.
2.Pengirim
mengubah ide menjadi suatu pesan.
3.Pengirim
menyampaikan pesan.
4.Penerima
menerima pesan.
5.Penerima
menafsirkan pesan.
6.Penerima
memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
11.
Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut
interpreting
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan
oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding akal budi manusia berfungsi sebagai encorder , alat penyandi:
merubah pesan abstrak menjadi konkret.
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter ,
alat pengirim pesan.
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
55.
Penerimaan
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai
receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding)
29.
Perspektif Mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :
Proses komunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media.
5 5.
Komunikasi
Antarpribadi Secara Verbal dan Nonverbal
1. Komunikasi
Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi
yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling
banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi
verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Ada beberapa unsur penting dalam
komunikasi verbal, yaitu:
1.
Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu
system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal,
lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis
pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari
interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun
sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan
komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a.
Untuk
mempelajari tentang dunia sekeliling kita;
b.
Untuk
membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c.
Untuk
menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut
para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki
kemampuan berbahasa.
Teori pertama disebut Operant
Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik
yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan
(stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R.
teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari
luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia
diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
Teori kedua ialah teori kognitif yang
dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada
manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating
theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini
menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja
bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga
dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.
2.
Kata
Kata
merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang
melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau
keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna
kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan
hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
2. Komunikasi
Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi
yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup
nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal.
Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai.
Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi
nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.
Nonverbal communication is all aspects
of communication other than words themselves. It includes how we utter words
(inflection, volume), features, of environments that affect interaction
(temperature, lighting), and objects that influence personal images and
interaction patterns (dress, jewelry, furniture). (Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain
kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita
mengucapkan kata-kata (infleksi, volume), fitur, lingkungan yang mempengaruhi
interaksi (suhu, pencahayaan), dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi
dan pola interaksi (pakaian, perhiasan, mebel).
Komunikasi non verbal dapat berupa
bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object).
Bahasa Tubuh. Bahasa
tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,, gerak-gerik tubuh
mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap
orang.
Tanda. Dalam
komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu
lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.
Tindakan/perbuatan. Ini
sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat
menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu
keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua
itu mengandung makna tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar