Senin, 16 Februari 2015

Hujan

Hujan. Aku suka hujan. Tapi dia kadang menakutkan. Seperti malam ini hujan deras mengguyur disertai petir dan angin kencang. Membuatku takut dan hanya bisa meringkuk di balik selimut dengan bantal di atas kepala. Menutupi telinga agar yang terdengar hanya sayup-sayup derai hujan yang jatuh menimpa genting.

Hujan mengingatkanku padamu. Kau seperti hujan. Kadang membuatku jatuh cinta dan hanyut dalam derainya, menyebalkan dan bahkan kadang menakutkan. Membuatku tak berdaya. Tapi kalian memiliki satu perbedaan. Perbedaan yang begitu jauh.  Kau menghangatkanku sedangkan hujan membuatku kedinginan.

Tapi tak akan ada kehidupan tanpa hujan, seperti bumi tanpa matahari dan dunia tanpa udara. Karena unsur kehidupan adalah tanah, air, cahaya, dan udara. Jika salah satu tak ada. Keseimbangan akan hilang. Dan seluruh makhluk takkan dapat hidup. Namun, unsur kehidupanku adalah kamu. Kamu adalah tanah tempatku berpijak. Kamu adalah matahari cahaya penerang jiwaku, kamu adalah udara nafas hidupku dan kamu adalah air penyempurna hidupku. ***

Wulan Supiani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar